Minggu, 11 April 2010

Workout Pas Buat Wanita Sibuk

Bekerja di kantor, mengurus anak dan suami, hingga berjuang melewati kemacetan di jalan. Lantas kapan kita bisa meluangkan waktu untuk berolahraga?

Nano Oerip, Fitness Training Manager dari Fitness First Indonesia, punya solusi untuk Anda, wanita sibuk yang merasa kehabisan waktu untuk berolahraga. Prinsipnya, semakin banyak aktivitas Anda, semakin banyak energi yang didapat. Saat di kantor, cobalah melakukan gerakan-gerakan functional, seperti berjalan, squat, naik-turun tangga, atau mendorong-menarik.

Konsep latihan seperti ini bertolak dari gerakan yang sering kita lakukan sehari-hari. Sempatkan diri untuk berdiri, berjalan, dan menggerakkan persendian setiap 2 jam selama waktu bekerja, agar badan tidak akan terasa kaku.

Dengan jadwal yang padat, lanjut Nano, lebih baik jangan menganggap latihan sebagai "olahraga".

"Ubah mindset dengan menganggapnya sebagai 'aktivitas', sehingga tidak terkesan sulit atau menjadi beban bagi diri sendiri. Lakukan aktivitas yang kita gemari agar pada akhirnya bisa menjadi kebiasaan sehari-hari. Sesuaikan juga latihan dengan kesehatan dan kemampuan saat ini," ujar lulusan Exercise Science, Communications, dan minor di Gerontology dari Slippery Rock University, Pennsylvania, AS ini.

Menurut American College of Sports Medicine, melakukan aktivitas sesering mungkin dalam seminggu bisa menyehatkan tubuh kita. Lakukan selama 30 menit terus-menerus, dibagi dalam beberapa sesi pendek dengan intensitas moderat (sedikit di atas yang biasa kita lakukan sehari-hari).

Bertambahnya frekuensi dan intensitas latihan perlu disesuaikan dengan batas kemampuan dan kesehatan. Sebelum melakukannya, berfokuslah dulu pada konsistensi dan komitmen kita untuk menjadikan olahraga sebagai bagian dari kebiasaan. Ini juga akan memberi waktu untuk badan kita beradaptasi terhadap latihan dan aktivitas yang dijalani.

Badan kita perlu 1-2 bulan untuk beradaptasi dengan latihan yang dijalani. Agar perkembangan badan tidak stagnan, latihan perlu ditingkatkan dengan memberikan porsi yang lebih dari biasanya. Namun, tambahan ini juga tidak boleh berlebihan dan perlu disesuaikan dengan tujuan akhir latihan. Yang tahu apakah tubuh sudah siap atau belum untuk mendapat tambahan beban dan intensitas adalah diri kita sendiri.


sumber : www.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar